Melalui puisi singkat ini, aku memulai sebuah episode dalam perayaan sebuah kata: Tunggu. Di ruang tunggu yang bisa berwujud apapun, aku menemukanmu, sedang menungguku, yang sedang menunggumu. Jika menunggu adalah sebuah pekerjaan tetap, kita mungkin takkan pernah pensiun. Karya ini untuk dinikmati kamu, yang mempunyai ruang tunggu sendiri di dalam hati. Selamat menunggu!